Saturday, December 10, 2011

Life is A Roller Coaster

"seriously, life is the most thrilling roller coaster."
That's what I wrote on my twitter and facebook wall this morning. 

Yes, I think life is the most thrilling roller coaster. I've rode many roller coaster but it didn't scare me at all. But life, I don't even ride it but it successfully scares me. Life, just like roller coaster, takes me to the highest point and suddenly throws me to the lowest point. When I ride a roller coaster, at least I know where the end of the ride is. But in life, I have no idea where's the start and where's the end. Furthermore, I don't even know where life takes me. Life has no safety belt like roller coaster does. There's no one telling me to live this life safely. I learned by doing it by myself. I don't know whether it's right or wrong. And when I know it's wrong, it's too late to fix it. Life really is the most thrilling roller coaster, but after you ride it, at the end it's all gonna be fun, isn't it?

I don't know. I'm not sure. It scares me much. 


10.50
Depok, December 10 2011

Tuesday, October 4, 2011

Surat Pembaca Kompas untuk Indosat dari Saya

Saya sudah menjadi pelanggan Indosat IM3 sekitar 8 tahun. Sudah 2 tahun terakhir ini saya menggunakan layanan BIS Indosat. Pada awalnya saya tidak pernah mempunyai masalah dengan pelayanan BIS Indosat, tetapi akhir-akhir ini(kira-kira sejak awal bulan september) saya merasa sangat dirugikan oleh Indosat. Saya sudah mendaftar untuk paket BIS Indosat, sinyal penuh, GPRS juga bertuliskan dengan huruf kapital, tetapi internet, BBM, twitter, facebook, dan semua yang berhubungan dengan internet tidak bisa digunakan, khususnya jika saya sedang di rumah(rumah saya di daerah Beji, Depok) dan kampus UI. Menurut pengalaman saya, biasanya internet baru bisa lancar digunakan di atas jam 12 malam sampai sekitar jam 7 pagi, setelah itu akan kembali tidak bisa digunakan(terkadang bisa tetapi sangat lambat).  Memang ada beberapa tempat di Depok di mana saya bisa berinternet dengan lancar, tetapi di kebanyakan tempat tidak bisa. Lalu, jika saya sudah keluar Depok (contoh:Jakarta), internet akan kembali bisa digunakan, tetapi di beberapa tempat di Jakarta pun terkadang internetnya juga tidak bisa. Hal ini bukan hanya dikeluhkan oleh saya, tetapi banyak juga orang mengeluhkan hal yang sama dengan saya dan kebanyakan orang-orang menganjurkan saya untuk mengganti provider saja, tapi saya bersikeras untuk tetap menggunakan Indosat karena saya sudah lama menggunakan nomor indosat saya ini. Saya sudah beberapa kali melaporkan hal ini ke customer service Indosat, tapi tetap saja tidak ada hasilnya. Malah saya sering mendengar alasan yang bertele-tele dan biasanya mereka hanya menyuruh saya untuk menunggu 1x24 jam. Sampai kapan saya harus menunggu?? Saya merasa dirugikan karena dengan tarif yang terbilang mahal, pelayanan BIS Indosat sangat buruk. Apalagi saya sehari-sehari hanya berada di kampus dan rumah, jadi saya tidak bisa menggunakan internet walaupun sudah membayar mahal. Saya pikir perusahaan telekomunikasi sekelas Indosat sudah sangat profesional dalam menangani hal seperti ini, tetapi kenyataannya masih jauh dari profesional. Saya harap Indosat bisa lebih meningkatkan pelayanannya, khususnya di Depok dan lebih mendengarkan keluhan dari pelanggannya. Jika tidak, maka saya yakin Indosat akan ditinggalkan oleh para pelanggannya.

Friday, September 30, 2011

Jahat dan Bodoh

Jahat itu adalah

kamu yang sedemikian rupa membuat agar hidup saya hanya ada buat kamu,
memanipulasi segala sesuatu agar semuanya bisa berjalan sesuai dengan keinginan kamu,
lalu seenaknya meninggalkan saya begitu saja tanpa alasan yang berarti,
dan tidak peduli bagaimana sakitnya perasaan saya.

Jahat itu adalah

kamu yang kembali lagi ke hidup saya,
lalu berpura-pura seperti tidak pernah terjadi apa-apa,
dan berpikir bahwa saya baik-baik saja padahal saya tidak baik-baik saja.

Bodoh itu adalah

saya yang masih bersikap baik dan menerima,
setelah semua yang kamu perbuat pada saya.

Bodoh itu adalah

S.A.Y.A


22.34
Depok, 30 September 2011

Sunday, September 11, 2011

My Second Home, Korea

Today I'm gonna leave this country again.. Korea. I consider this country as my second home. Why should this country become my second home?

Firstly, because I can speak Korean, so even though it's a foreign country for me but I feel comfortable because I can communicate well with all people here. I can also improve my Korean competency.

And then, I lived here for about a year. I've been through a lot of things here. From happy to sad and then happy again and then sad again. From laughter to cry. From a friend to best friend. I found it all here.

Third one, I got a lot of friends here. Korean friends, Indonesian friends, or other friends from all over the world that I met at school.

And this one also the thing that I love the most about Korea. SHOPPING. Yes, I'm a shopaholic. Here in Korea, you can buy anything you want just by one click. I mean, you can buy anything from the internet. They provide everything, from head to toe, from drinking water to airplane ticket, just everything. And you can rely on it! The delivery also comes fast. The price also reasonable. Not only on the internet, the usual place also great. Even when you go to a traditional market, you'll still get something cute to buy.

Last but not least, internet in Korea is the fastest in the world. When you experience it by yourself, you'll know the different.

Well, however, nothing's perfect. Korean also has some weaknesses, but let's not see it at least for now.

And however, I'm always gonna miss this country, and I know I will always come back here again, anytime..


01.20
Seoul, September 12 2011

Wednesday, August 31, 2011

추억

    추억이라는 말은 "지나간 일을 돌이켜 생각함"이라는 뜻을 갖다. 추억은 대부분 좋은 기억인데 꼭 다 좋은 기억이 아닐 수도 있다. 아무리 나쁜 기억도 언젠가 좋은 추억이 될 수 있다. 한 순간에 많이 아팠던 일은 다른 한 순간에 추억이 된다. 한 순간에 많이 힘들었던 일은 나중에 추억이 될 수 있다. 추억은 우리가 만드는 것이다. 그러니까 좋은 추억만 남을 수 있도록 아팠던 일, 힘든 일, 미움, 안좋은 것을 다 지우고 항상 좋은 기억만 기억하고 그래야 좋은 추억만 남을것이다. 그것이 무슨 뜻이냐면은 우리가 항상 마음을 비우고, 용서하고, 그러면 다 좋은 추억이 될것이다. 어렵긴 한데 자기가 믿고 다 할 수 있다.

나는 그렇게 생각한다..


00.10
대전, 2011년 9월 1일

Saturday, August 6, 2011

Commitment

commitment. it's what we, as a grown up, must have.
That's what I wrote on my Twitter and Facebook status just a few minutes ago. The reason why I wrote that, because I heard about a friend who just worked in a company for one day but decided to left the company. She didn't tell anyone exactly why she left, but she once said to everybody that she's sick. Of course no one believes what she said. Everybody knows she's not satisfied with the salary. Evidently, she didn't ask about salary when she had interview and just found out about it on the first day of work. And when she found out about it, she decided to left, not resign.

What I want to emphasize here is, the commitment. When we decide to do something, mustn't we commit to what we decide? For example, when we decide to work in a company, it means we commit to the company that we will work there and the company also commit to pay the salary. And for the salary, it's the money that we receive for we helping the company. We have to negotiate about the salary before we start working. If we don't ask about it before we start working, but we decide to work without knowing the salary, I think it's our own fault and our own risk, not the company. However, when we already decided to work, beside knowing or not knowing about the salary, we have to commit to our decision. We can't just leave with some stupid excuses like "I'm sick", "my feet hurts, I can't come to work", "I got to go to the hospital to check blood", etc etc. Don't let anyone be a victim of our selfishness. Not only work stuff, we have to commit to every single thing in our life.


01.26
Daejeon, August 6 2011

Sunday, July 24, 2011

Suwon City

Yesterday I went to Suwon, one of crowded city in Korea. I went there to see the famous World Heritage Suwon Fortress. I took some picture from the top of the hill with my friends' camera (again). Here's some of the picture.








Sunday, June 19, 2011

Something Better

Saya percaya saat saya kehilangan sesuatu, Tuhan selalu menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, bahkan sering menggantinya dengan yang jauh lebih baik. Banyak sekali kehilangan yang saya rasakan telah diganti oleh-Nya dengan yang jauh lebih baik. Saya akan menceritakan beberapa diantaranya.

Tahun 2009, saya mendapat beasiswa, pergi ke Korea untuk mengikuti summer camp. Saya stay di sana selama 2 minggu. Dan 3 hari sebelum pulang ke Indonesia, saya kehilangan dompet saya. Saat itu semua uang saya ada di dalam dompet saya dan uang yang hilang juga tidak sedikit, karena saya berencana untuk membeli kamus elektronik yang harganya cukup mahal. Jadi setelah dompet saya hilang, saya tidak punya uang sama sekali. Untungnya banyak teman-teman saya yang membantu saya saat itu.

Saya sangat sedih saat itu dan menyesali kenapa saya sangat ceroboh. Tetapi saya berusaha mengikhlaskan semuanya sambil mengingat-ingat ibu saya yang selalu berkata bahwa semuanya nanti akan diganti dengan yang lebih baik jika kita mengikhlaskannya. Dan benar saja, tidak lama setelah pulang dari Korea, saya mendapatkan beasiswa lagi ke Korea selama 2 semester. Semua biaya ditanggung, dari biaya akomodasi, biaya kuliah di sana yang terbilang mahal, sampai biaya hidup. Dari situ saya menjadi lebih yakin bahwa Tuhan selalu mengganti kehilangan saya dengan sesuatu yang lebih baik.

Tahun lalu, saat saya sedang belajar di Korea, saya pulang ke Indonesia waktu summer vacation untuk bertemu dengan pacar saya (sekarang sudah jadi mantan). Saya sangat senang waktu itu, saya juga tidak menyesali sesuatu yang sudah saya pilih.

Tapi saya menyadari sesuatu, saya kehilangan 40 hari saya di sana. Banyak kehilangan yang saya rasakan selama saya tidak di sana. Salah satunya adalah seharusnya saya bisa ikut summer internship di perusahaan Korea, yang mana hal itu bisa jadi pengalaman berharga untuk saya saat saya kembali ke Indonesia nanti.

Di sini lagi-lagi Tuhan mengganti kehilangan saya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Beberapa minggu yang lalu saya diterima di sebuah perusahaan Korea sebagai penerjemah, dan saya akan dikirim ke Korea lagi selama 2 setengah bulan untuk mendampingi pegawai-pegawai kantor saya yang akan training di sana.

Ya, 40 hari kehilangan saya diganti dengan lebih dari 70 hari pengganti. Bahkan lebih baik dari suatu "penggantian". Dan ini bukan hanya internship melainkan pekerjaan sebenarnya. Saya bahkan belum lulus kuliah. Hal yang mungkin bisa dibilang jarang di saat orang-orang lain susah mencari pekerjaan.

Dan sekarang saya lebih yakin lagi dari sebelumnya bahwa Tuhan selalu mengganti kehilangan saya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Percaya.


12.38
Depok, 19 Juni 2011

Tuesday, June 7, 2011

Pengalaman Bekerja di KIMCHI 2011 (Korean Idols Music Concert Hosted in Indonesia)




Beberapa hari yang lalu saya jadi freelancer untuk acara KIMCHI 2011 yang mendatangkan para idol-idol Korea. Di situ saya bekerja sebagai penerjemah untuk membantu para LO agar bisa berkomunikasi dengan artis-artisnya yang kebetulan tidak bisa bahasa Inggris ataupun Indonesia. Peran saya di situ bisa dibilang sangat penting, karena kalau tidak ada saya dan para penerjemah lain, mereka tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sini.

Ada 4 group dan satu penyayi yang datang untuk KIMCHI 2011, dan yang paling terkenal dan paling ditunggu adalah Super Junior. Sisanya ada Park Jung Min, The Boss, X5, dan Girls Day. Awalnya sebelum saya bekerja, saya sama sekali tidak tahu para idol itu kecuali Super Junior, itu juga hanya tahu beberapa personilnya. Pagi-pagi, hari pertama bekerja, saya baru tahu bahwa saya akan menjadi penerjemah untuk group The Boss (대국남아). Saya sama sekali tidak tahu siapa mereka, jadi saya sempat mencari informasi tentang mereka di internet. Walaupun begitu tetap saja tidak terlalu membantu karena pasti wajah mereka di foto dan aslinya berbeda.

Saat saya menjemput di airport, saya ditugaskan untuk menjemput mereka sampai ke pesawat. Itu merupakan pengalaman pertama saya masuk ke dalam airport, tanpa boarding pass, lewat jalan khusus yang tidak semua orang bisa melewatinya, naik mobil melewati pesawat-pesawat, dan menjemput rombongan sampai ke pesawatnya. Saat itu saya benar-benar merasa bahwa pekerjaan ini sangat menyenangkan.

Saat pesawat landing, saya dan beberapa orang yang lain menjemput satu-satu artisnya. Kebetulan saya kebagian menjemput Girls Day. Tugas saya adalah meminta paspor mereka agar bisa dicap di imigrasi lalu mengantar mereka sampai tempat pengambilan bagasi, setelah itu menunggu mereka sampai mereka masuk ke mobil lalu berangkat ke hotel. Setelah artisnya berangkat ke hotel, saya dan beberapa orang lain harus memastikan barang-barang mereka sudah diambil dan jangan sampai ada yang tertinggal. Setelah semua barang dipastikan lengkap, kami semua juga berangkat menuju hotel. Saya yang seharusnya menjadi penerjemah The Boss digantikan dulu oleh teman saya yang menjadi penerjemah X5, karena The Boss dan X5 satu manajemen.

Perjalanan dari tempat pengambilan bagasi sampai ke mobil sama sekali tidak semudah yang dipikirkan. Para fans sudah menunggu artis-artis kesukaan mereka di depan. Bukan hanya puluhan, tapi ratusan fans sudah menunggu, dan itu juga menjadi salah satu masalah bagi kami. Para artis hanya ingin masuk ke mobil dengan tenang tanpa dikejar-kejar oleh para fans. Dan benar saja, saat para artis keluar, fans langsung mengejar, ada yang ingin sekedar melihat, ada juga yang ingin memegang artis-artis tersebut. Teman saya bercerita, dia sampai keluar dari rombongan artisnya karena terdesak oleh fans-fans, dan ada juga yang sampai mukanya tertonjok. Saat itu suasananya memang kacau-balau.

Setelah sampai di hotel, saya langsung menuju lantai para artis menginap, dan saya kembali menjadi penerjemah untuk The Boss. Penerjemah, LO, dan security menunggu di dekat kamar para artis. Park Jung Min, The Boss, dan X5 menginap di lantai yang sama, kecuali Girls Day. Kami hanya menunggu sampai mereka butuh sesuatu. Jadi kalau mereka butuh sesuatu, mereka bilang kepada saya, lalu saya menyampaikannya ke LO, dan LO akan bertanya kepada penanggung jawab, lalu setelah mendapatkan jawabannya, LO kembali memberi tahu pada saya, lalu saya baru memberi tahu lagi kepada artis atau manajemen artisnya. Begitulah susunannya.

Jadwal artis pada hari pertama adalah press conference. Jadi, dari waktu mereka tiba di hotel sampai press conference, mereka bersiap-siap di kamar masing-masing. Saat menjelang press conference, kami harus mengantar mereka dari kamar hotel sampai ke tempat press conference, dan itu juga bukan hal yang mudah karena para fans sudah menunggu di lobby hotel, jadi kami harus melewati jalan lain yang tidak ada fansnya. Semua berjalan baik. Saat sedang mengantar The Boss, dari situlah saya mulai berbincang-bincang dengan mereka. Dan ternyata mereka baik-baik dan tidak sombong. Mereka bertanya apa bahasa Indonesianya "감사합니다", dan saat di mobil menuju tempat press conference, mereka juga bertanya hal-hal yang lain yang berhubungan dengan Indonesia.

Setelah press conference selesai, jadwal selanjutnya adalah makan malam. Mereka makan malam di restoran hotel, sedangkan para fansnya menunggu sambil melihat mereka makan malam di luar restoran. Manajer The Boss menawari saya makan bersama, tapi demi ke-professional-an saya tidak ikut makan walaupun saat itu saya sangat lapar. Mereka makan dengan lahap dan berkali-kali mengambil makanan lagi dan lagi. Mereka bilang makanan di hotel sangat enak. Setelah makan, mereka kembali kamar untuk istirahat. Setelah memberi tahu jadwal mereka untuk besok, akhirnya pekerjaan saya untuk hari pertama sebagai penerjemah selesai juga.

Keesokan paginya, kami berjanji untuk standby menunggu mereka pada jam 11 pagi. Pagi-pagi saat sedang bersiap-siap, teman saya ada yang datang ke kamar dan bilang kalau ada beberapa fans yang sedang menunggu di luar, kebetulan kamar saya satu lantai dengan para artis. Saat itu saya bingung bagaimana mereka bisa sampai di lantai artis, karena setahu saya kalau tidak punya kartu kamar lantai yang sama, kita tidak akan bisa turun ke lantai tersebut. Saat itu juga tidak ada security yang menjaga lantai. Karena fans-fans itu juga, saya dan para penerjemah yang lain jadi terkena marah staff dari Korea, karena seharusnya tidak boleh ada kejadian seperti itu.

Sekitar jam 11 pagi, artis-artis mulai keluar kamar, bersiap-siap karena mereka harus sudah berangkat pada jam 12.30 siang. Ada beberapa artis yang minta dipesankan makanan karena mereka tidak bisa memesan sendiri. Saya sempat memesankan makanan untuk leader X5 yaitu Gun (건). Di antara artis-artis lain, dia yang paling tua. Dia seumur dengan saya, dan menurut saya dia yang paling ganteng. Setelah semuanya siap, para artis dan crewnya keluar dari kamar tepat pada pukul 12.30. Kami semua langsung bersiap-siap untuk langsung pergi ke venue di Istora Senayan karena The Boss dan X5 ada jadwal rehearsal pada pukul 1 dan 2 siang.

Saya pikir perjalanan dari hotel ke venue memakan waktu sampai 15 menit, ternyata hanya 5 menit. Para fans sudah menunggu di depan Istora, dan saat mereka melihat mobil kami lewat, mereka langsung berteriak histeris dan mengejar mobil kami. Salah satu personil The Boss bilang kepada saya, dia mau fans-fans itu ikut masuk bersamanya, makan bersama, tapi saya bilang itu tidak mungkin karena fansnya terlalu banyak. Di perjalanan dari hotel ke venue, saya dan beberapa personil The Boss juga banyak bercerita. Dari situ saya mulai mengenali mereka satu-persatu. Mereka sangat senang karena ada orang negara lain yang bisa berbicara bahasa mereka. Mereka juga sangat kaget saat tahu bahwa saya pernah tinggal di Korea selama satu tahun dan pernah berkuliah di Yonsei University. Mereka bilang mereka juga ingin berkuliah di Yonsei karena itu adalah salah satu universitas yang terbagus di Korea.

Setelah sampai, mereka bersiap-siap untuk rehearsal. Saat rehearsal, itulah saat pertama kalinya saya mendengar mereka bernyanyi, mendengar lagu mereka, dan hal pertama yang muncul di benak saya adalah, suara mereka memang benar-benar bagus! Walaupun masih terbilang muda, tapi suara mereka sudah sangat matang. Setelah rehearsal mereka bersiap-siap untuk konser nanti, walaupun waktunya masih tersisa banyak. Saat sedang menunggu konser itulah saya juga mulai banyak tahu tentang mereka satu persatu. Saat mereka pergi ke kamar mandi, atau sekedar ingin keluar, saya dan security harus mengikuti mereka. Saat sedang bersama mereka, saya berpikir bahwa mereka hanya manusia biasa, mereka juga punya kehidupan masing-masing, dan mereka masih kecil seperti anak-anak biasanya, masih suka bermain-main, bercanda dengan sesama mereka atau bahkan dengan saya.

Akhirnya tiba juga waktu konser. The Boss adalah group yang paling pertama muncul. Saat itu sangat terlihat kegugupan di wajah para personil The Boss. Manajer, produser, para crew dan kami semua menunggu sambil melihat mereka di backstage saat mereka sedang beraksi di panggung. Setelah selesai, semuanya terlihat sangat puas dengan apa yang mereka sajikan dan melihat histeria para penonton. Sesampainya di ruang tunggu, mereka mulai bercerita-cerita tentang pengalaman tadi saat sedang beraksi di atas panggung. Semua sangat terlihat bahagia. Kami semua bersalaman dan saling berucap terima kasih. Saya juga bilang kepada mereka bahwa suara mereka sangat bagus, dan salah satu personil The Boss yaitu Karam dengan rendah hatinya bilang bahwa suara mereka biasa saja. Saya suka dengan kerendahan hati mereka.

Saat sedang menunggu konser selesai, saya sempat melihat beberapa personil Super Junior. Siwon, yang saya tunggu-tunggu tidak datang, jadi saya tidak terlalu excited karena saya juga tidak terlalu suka dengan Super Junior. Tapi saya sempat melihat Kyu Hyun, dan memang dia terlihat sangat ganteng tapi sepertinya suasana hatinya hari itu sedang tidak baik, mungkin karena ada beberapa kejadian di ruang tunggu Super Junior.

Setelah semua konser selesai, kami bersiap-siap untuk segera berangkat ke airport karena flight mereka jam 23.25. Ada beberapa hal yang membuat saya bingung, karena terlalu banyak komando yang saya dapat, entah dari orang Korea atau orang Indonesia. Jadi saya bingung harus mengikuti yang mana. Tapi akhirnya semuanya bisa terselesaikan dengan baik. Perjalanan dari venue ke airport memakan waktu sekitar 1 jam. Kebetulan saya semobil dengan Karam, Injun, dan Hyunmin dari The Boss. Mereka sangat ramah. Sepanjang perjalanan mereka selalu bertanya kepada saya. Pertanyaan mereka macam-macam, tentang Indonesia, tentang konser tadi, bagaimana pendapat saya tentang bermacam-macam hal, bagaimana bahasa Korea, sampai pertanyaan tentang kehidupan saya juga. Dari semuanya, Injun yang paling sering bertanya. Karam juga banyak bertanya, tapi memang sepertinya dia agak pendiam. Hyunmin juga sempat mengajak saya untuk minum bersama saat saya nanti ke Korea dan meminta nomor hape saya agar nanti saat dia ke Indonesia bisa bertemu lagi. Akhirnya kami memutuskan untuk saling mem-follow twitter masing-masing.

Setelah sampai di airport, kami bersiap-siap untuk turun dari mobil. Suasana agak menyeramkan karena banyak sekali fans yang sudah menunggu di luar. Kami menunggu aba-aba dari security dan manajer untuk keluar dari mobil. Saat keluar dari mobil, semua fans langsung mengejar kami, tapi untungnya kami bisa masuk ke dalam ruang boarding lalu ke imigrasi. Di situlah tempat perpisahan kami. Saat itu saya merasa sedikit sedih, karena saya merasa kehilangan teman baru. Tapi di sisi lain saya sangat senang karena saya mengenal mereka bukan karena mereka adalah para idol, tapi saya bisa mengenal mereka personally.

Dengan bekerja di KIMCHI 2011, saya banyak sekali mendapat pengalaman baru, teman baru, memori baru dan pelajaran baru. Pengalaman yang tidak semua orang bisa dapatkan, dan pasti banyak perempuan-perempuan di luar sana yang ingin menggantikan posisi saya saat itu. Teman baru, tidak hanya berteman dengan artis-artis itu, saya juga mengenal para LO, para promotor, security, penerjemah lain dan mendapatkan link untuk pekerjaan yang seperti itu lagi kedepannya. Memori baru, memori baik yang tidak akan saya lupakan seumur hidup saya. Dan pelajaran baru tentang bagaimana saya harus bekerja professional, bagaimana cara orang-orang bekerja di belakang panggung, dan masih banyak lagi pelajaran yang saya ambil dari konser kemarin. Tubuh saya memang lelah, tapi perasaan saya saat itu tidak akan bisa tergantikan dengan apapun. Terima kasih semuanya, semua orang-orang yang sudah membantu demi suksesnya KIMCHI 2011. Saya tidak akan melupakan kalian semua. :)





15.24
Depok, 7 Juni 2011

Sunday, May 15, 2011

Choice



Life is all about choices.
Be wise and choose the one you think the best, so you wouldn't regret it one day.
#notetoself


23.58
Depok, May 15 2011

Friday, May 6, 2011

Happiness

when you know you can't be with him but you're happy when you're with him.
while you know there's someone willing to make you happy but,
when you're with them, you're not as happy as when you're with him.
such a hard decision to make.
happiness. 
it's what everyone searching for, isn't it?
so just go to where your heart tells you to go.


That's what I wrote on my twitter page this morning.
Makes me think about the definition of happiness once again.
The person who willing to make you happy can't guarantee that they can make you happy, can they?
It's us who define our very own happiness, isn't it?
Sounds a little bit selfish, but.. You know it's true. 
Well at least your heart knows it's true.


18.49
Depok, May 6 2011

Friday, April 8, 2011

Nothing Better - 정엽 Brown Eyed Soul


내게 언젠가 왔던 너의 얼굴을 기억해
멈춰있던 내맘을, 밉게도 고장난 내 가슴을
너의 환한 미소가 쉽게도 연거야

그래 그렇게 내가 너의 사람이 된거야
못났던 내추억들이 이젠 기억조차 안나
나를 꼭잡은 손이 봄처럼 따뜻해서

이제 꿈처럼 내맘은
그대 곁에 가만히 멈춰서요
한순간도 깨지 않는 끝없는 꿈을 꿔요

이제 숨처럼 내곁에
항상 쉬며 그렇게 있어주면
nothing better nothing better than you
nothing better nothing better than you

이제 꿈처럼 내맘은
그대 품에 가만히 안겨있죠
한순간도 깨지 않는 끝없는 꿈을 꾸죠

이제 숨처럼 내곁에
항상 쉬며 그렇게 있어주면
nothing better nothing better than you
nothing better nothing better than you

nothing better nothing better than you 


* I recently listen to this song. What a great lyric, melody, and voice!

Thursday, March 17, 2011

Which One?

"when you get what you want but not what you need"
Fix You by Coldplay 

What you need or what you want?
Sometimes when you really want to get what you need, you get what you want.
And sometimes when you really want to get what you want, you get what you need.
Or sometimes you think you get nothing at all.
Which one would you prefer?


22.45
Depok, March 17 2011

Sunday, March 13, 2011

You Know



You know that you're in love when you're thinking about him/her and you just can't stop smiling. :)


19.15
Depok, March 13 2011

Wednesday, February 23, 2011

"This Too Shall Pass"

My friend, David, got a tattoo written on his chest. "This too shall pass". When I asked him what it means, he said to me that everything will just pass whether it's good or bad.

David's tattoo inspired me in so many ways. He's younger than me but I learned many things from him. And from that tattoo, I learned that everything's not last forever. So, be grateful for whatever you have right now and enjoy every moment of it, because you don't know how long it will last. When it's already become a past, it's just the past. There's now way you can go back no matter how much you make effort for it and all you can do is regretting what you've done in the past. So, be grateful, positive, and have faith, everyone!

Thank's so much, David, for the lessons you taught me in a very simple way.
This too shall pass, shall not it?


21.51
Depok, February 23 2011

Sunday, January 16, 2011

My Wish

sometimes I still wish that you're still there waiting for me, and all of this is just a dream.
and when I wake up, everything just get back to normal like it used to be.
instead, right now is the normal and my wish is the dream.
and I know I have to face the normal one, the reality.
it's just..

Tuesday, January 11, 2011

Home

I'm home. Finally, after more than 5 months, I survived. For some people 5 months might be nothing, but for me, 5 months is learning, suffering, friends, sadness, happiness, etc and it means a lot.
When I first arrived at Soekarno-Hatta International Airport, I was looking for my family, afraid that they're not there, but there they were, waiting for me and shaking their hand. I ran to them and hug them. I couldn't hold my tears, I missed them. It's really nice to know that there are some people who love you for whatever you are, whatever you did, you do, and you will do. And you know that they are always there for you everytime. They are, simply, your family.




20.56
Depok, January 11 2011

Wednesday, January 5, 2011

Ramalan

Beberapa hari yang lalu, ada teman yang meramal bahwa saya akan menikah sekitar umur 24. Dia bercerita, ramalannya biasanya benar. Biasanya saya bukan orang yang gampang percaya dengan ramalan, tapi setelah saya diramal kemarin, saya baru sadar, sudah banyak orang yang meramal saya akan menikah di umur 24.
Saat ini, di umur saya yang ke-21, saya merasa sudah cukup dewasa, dan saya juga merasa, saya sudah siap kalau ada seseorang yang meminta saya untuk jadi pendamping hidupnya. Tapi mungkin, mungkin ternyata saya belum sedewasa itu untuk bisa hidup bersama orang lain yang pasti berbeda dari saya. Dan mungkin, mungkin ternyata saya belum siap untuk mendampingi seseorang, hidup bersamanya dalam susah maupun senang.
Mengapa saya sedikit percaya dengan ramalan tentang kapan saya menikah ini? Karena mungkin nanti saat saya sudah berumur 24, saya sudah lebih dewasa dan lebih siap untuk menikah dari segi apapun. Itu cukup masuk akal untuk saya karena saya percaya seiring dengan berjalannya waktu, banyak hal yang bisa saya pelajari untuk menjadi wanita dewasa yang lebih baik, menjadi istri yang baik, dan ibu yang baik bagi anak-anak saya nanti kelak.



15.00
Seoul, January 5 2011